NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak melonjak pada perdagangan Senin (5/4/2010) waktu setempat, seiring data-data positif ekonomi yang menunjukkan pemulihan ekonomi AS dari resesi terburuk dalam satu generasi.
Data yang leih baik dari perkiraan dari sektor perumahan dan jasa mengikuti meningkatnya angka pekerjaan yang diterbitkan pada Jumat, mendorong harapan permintaan energi yang lebih tinggi.
Pada penutupan perdagangan di New York per barel minyak mentah light sweet untuk pengiriman Mei diambil pada 86,62 dollar AS, naik 1,75 dollar AS dari pembukaan. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Mei naik 1,87 sen menjadi 85,88 dollar AS per barrel.
Pada Senin, Institute of Supply Management (ISM) mengatakan indeks non-manufaktur naik menjadi 55,4 persen pada Maret, pertumbuhan ketiga bulan berturut-turut. Kebanyakan analis menduga apa yang disebut indeks pembelian manajer akan terdaftar 54 persen.
Juga ada kabar baik di sektor perumahan AS yang bermasalah, episentrum krisis keuangan yang mendorong perekonomian global ke dalam resesi terburuk dalam beberapa dekade. Penjualan pending home (rumah yang pengurusannya belum selesai) naik 8,2 persen pada Februari, kata National Association of Realtors (NAR).
Sementara pada Jumat lalu Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat menyatakan, 162.000 pekerjaan diciptakan pada Maret, angka tertinggi dalam tiga tahun.
Minyak sebelumnya berlari menuju 86 dollar AS per barrel di perdagangan Asia Senin di tengah optimisme permintaan.
Sentimen investor juga didorong oleh angka minggu lalu yang menunjukkan sektor manufaktur AS tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diharapkan dan sebuah laporan pemerintah bahwa manufaktur China naik pada Maret.
Manufaktur di zona euro juga menantang prakiraan pada Maret, dengan indeks utama mencapai tertinggi 40 bulan. "Pelemahan dollar AS yang membuat komoditi yang dihargakan dalam dollar AS seperti minyak mentah lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang kuat, juga membantu mendorong harga minyak lebih tinggi," kata analis.
Tapi ada keraguan di antara beberapa analis tentang bagaimana tingginya harga minyak bisa pergi. "Pertanyaan besar jangka panjang adalah apakah ekonomi bisa berubah berbalik naik menjadi pertumbuhan yang berkelanjutan dan konsisten," kata Gregory Drahuschak dari Janney Montgomery Scott.
Home » Internasional » Melonjak, Minyak Mentah Dekati 87 Dollar AS
Melonjak, Minyak Mentah Dekati 87 Dollar AS
Selasa, 06 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda