Home » » Dewan Pers Laporkan Banyaknya Wartawan Gerandong

Dewan Pers Laporkan Banyaknya Wartawan Gerandong

Jumat, 15 Oktober 2010

JAKARTA - Ketua Dewan Pers, Bagir Manan mengaku akan menyampaikan ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terkait persoalan banyaknya wartawan abal-abal alias wartawan gadungan atau biasa disebut gerandong yang hingga saat ini masih beraktifitas layaknya wartawan media massa di Indonesia.

Persoalan wartawan gadungan tersebut adalah satu dari beberapa persoalan pokok yang akan disampaikan delegasi Dewan Pers yang telah meminta waktu kepada Presiden untuk bertatap muka dan berdialog dengan pemimpin tertinggi negara tersebut. Selain melaporkan soal wartawan gadungan, Dewan Pers juga dalam pokok pengaduannya akan menyampaikan persoalan banyaknya kasus kekerasan terhadap insan pers di tanah air.

"Dalam pertemuan dengan SBY, saya akan menyampaikan persoalan-persoalan dunia jurnalistik. Seperti masih adanya kekerasan yang dialami wartawan. Kita juga sampaikan ada wartawan abal-abal di tanah air. Daripada beliau tahu dari tempat lain," ujar Bagir Manan di Kantor Dewan Pers, Jl Kebon Sirih, Jakarta, kemarin.

Menurut Bagir, banyaknya kasus kekerasan terhadap insan pers sudah sepatutnya menjadi perhatian pemerintah karena dianggap bisa melumpuhkan sendi-sendi jurnalisme demokrasi yang mulai tumbuh di Indonesia. Ia berharap SBY dapat ambil bagian dalam ikut berperan aktif meningkatkan peran dunia jurnalistik di tanah air. Dalam pertemuan juga akan disinggung bagaimana UU Pers mendapat tempat agar menjadi prioritas jika menyangkut tugas jurnalistik.

"Surat permohonan untuk bertemu sudah dilayangkan ke istana. Dewan Pers sudah dua kali mengirimkan surat ke Istana sebagai permohonan bertemu dengan Presiden SBY. Yang pertama dalam rangka Hari Pers se-Dunia, dan kedua, surat dilayangkan sebelum pemimpin majalah Playboy dieksekusi," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut Bagir juga membantah akan membawa kasus majalah Playboy pada pertemuan nanti. “Tidak ada kepentingannya kami membahas kasus ini (Erwin) ke Presiden. Kita tidak akan mencampuri itu dan kita tahu itu juga bukan kewenangan Presiden. Jadi tidak ada kaitan dengan kasus majalah Playboy. Jangan sampai ada pemikiran yang aneh-aneh. Jangan sampai timbul salah pengertian," ucap Bagir.(tribun)



Berita Terkait



0 komentar:

Tuliskan Komentar Anda

 
 

Photo Kegiatan

Demo di Kejaksaan Madiun Kota
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9
Tim Pendakian Gunung WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9 Photo 10 Photo 11 Photo 12
Launching WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6

Gallery


 

Komentar Pembaca

Kategori

Artikel (38) Daerah (310) Ekonomi (139) Gaya Hidup (69) Hukum dan Kriminal (388) Info Hukum (42) Internasional (336) Jagat Jungkir Balik (97) Kesehatan (112) Korupsi News (132) Lokal Madiun (190) News Update (617) Olah Raga (177) Otomotif (38) Pendidikan (79) Politik (171) Selebriti (332) Serba-Serbi (208) Techno (183) Tips (36)

Followers

Disclaimer

wakoranews.blogspot.com tidak mempunyai file hosting pada server ini. Semua isi hosting ada pada situs web pihak ketiga. wakoranews.blogspot.com tidak bertanggung jawab untuk seluruh materi web pihak ketiga baik berupa gambar atau teks dan tidak memiliki keterlibatan di download / upload, kami hanya posting materi yang tersedia di internet dan juga kami tidak merubah sumber yang menerbitkannya. Apabila ada yang keberatan, kami akan menghapus posting yang menjadi claim.

=================================================

PERHATIAN : Semua gambar yang diposting di www.wakoranews.co.ccc hanyalah ILUSTRASI apabila ada yang keberatan kami akan menghapusnya. Terima kasih