JAKARTA — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersikukuh bahwa penyelesaian masalah bilateral dengan Malaysia harus dilakukan dengan cara damai. Dalam pidatonya menyikapi masalah hubungan bilateral dengan Malaysia di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Rabu (1/9/2010), Presiden tak menyinggung sama sekali kemungkinan konfrontasi atau bahkan perang.
"Perkembangan dan dinamika kedua negara, salah satu hubungan bilateral Indonesia yang paling penting," ujar Presiden. Tiga alasan diungkapkan Presiden untuk menjaga hubungan Indonesia dan Malaysia tetap berjalan dengan erat.
Pertama, kata Presiden, Indonesia dan Malaysia memilik hubungan sejarah, budaya, dan kekerabatan yang sangat erat dan mungkin yang paling erat dibanding negara-negara lain dan sudah terjalin selam ratusan tahun. "Kita mempunyai tanggung jawab sejarah untuk memelihara dan melanjutkan tali persaudaraan ini," ujar Presiden.
Kedua, hubungan Indonesia dan Malaysia adalah pilar penting dalam keluarga besar ASEAN. "ASEAN bisa tumbuh pesat selama empat dekade terakhir ini, antara lain karena kokohnya fondasi hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia," lanjut Presiden.
Ketiga, ada sekitar dua juta orang Indonesia yang bekerja di Malaysia baik di perusahaan, di bidang pertanian, maupun di berbagai lapangan pekerjaan. Ini adalah jumlah tenaga kerja Indonesia yang terbesar di luar negeri. "Tentu saja keberadaan tenaga kerja Indonesia di Malaysia membawa keuntungan bersama bagi Indonesia maupun bagi Malaysia," jelas Presiden.
Sementara itu, ada sekitar 13.000 pelajar dan mahasiswa asal Indonesia yang belajar di Malaysia dan sekitar 6.000 mahasiswa Malaysia di Indonesia. "Ini merupakan aset bangsa yang harus dibina bersama dan menjadi modal kemitraan," kata Presiden.
Menurut Presiden, kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Malaysia menjadi alasan penting hubungan kedua negara harus dipertahankan. Wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia merupakan ketiga tebesar dengan 1,18 juta orang dari total 6,3 juta wisatawan macanegara. Investasi Malaysia di Indenesia dalam lima tahun terakhir pada 2005-2009 berupa 285 proyek dengan nilai investasi berjumlah 1,2 miliar dollar AS. Sementara investasi Indonesia di Malaysia mencapai 534 juta dollar AS. Jumlah perdagangan kedua negara selama tahun 2009 mencapai 11,4 miliar dollar AS.(kompas)
Home » Politik » Ada 3 Hal yang Mendasar SBY Tak Ganyang Malaysia
Ada 3 Hal yang Mendasar SBY Tak Ganyang Malaysia
Kamis, 02 September 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Good!
Aku dalam kesendirian, hening, di malam yang dingin.
menyepi seorang diri, hanya aku sendiri.
Sepinya malam semakin membuatku merasa kesepian,
meski ada orang-orang disekeliling.
dan aku berdiri ditengah malam yang dingin.
berkeliling, mengelilingi dingin dan sepinya malam ku sendiri.
Di tengah malam yang dingin, ku melihat sebinar cahaya kecil
dalam hati ku menggumam…hemmmmmmmm,,,
apakah cahaya itu, cahaya orang yang datang untuk menghampiriku dan menemani malam yang sepi dan dingin ini.
semakin mendekat cahaya itu, semakin hati ini berkata.
Mungkinkah ada orang yang datang dan menemaniku
di malam yang sunyi dan dingin ini.
dan cahaya itu semakin mendekat, dan mendekat.
dalam hatiku bertanya kembali, mungkinkah itu orang yang datang dan mau menemaniku di malam yang sunyi dan dingin ini.
mataku semakin berat bagai lampu yang dayanya menurun karena larut dan dinginnya malamku.
seketika aku mencoba membuka mataku dengan paksa seolah-olah bagai mendongkrak beratnya malam yang dingin dan sepi.
dan aku tersentak, ketika cahaya itu sudah didepan mata
mengapa tidak, ternyata itu hanya cahaya sepasang kunang-kunang yang lagi berkeliling ditengah malam yang dingin dan sepi.
ku usap mata ini, meyakinkan apakah ini benar,,,,,,
setelah mata benar-benar sadar,,ternyata benar itu hanya cahaya sepasang kunang-kunang yang lagi berkeliling ditengah malam yang dingin dan sepi…
seketika itu, sirnalah harapan ku….dan benar tidak ada yang datang
dan aku tetap sendiri menikmati larutnya malam yang dingin dan sepi.
Tuliskan Komentar Anda