WKRnews - Seorang hacker baru-baru ini membuktikan betapa mudahnya mengumpulkan data pribadi banyak orang melalui Facebook.
Seperti dikutip dari situs BBC, pakar keamanan komputer bernama Ron Bowes, baru-baru ini berhasil menghimpun data-data pribadi ratusan juta pengguna Facebook yang dibuka ke publik.
Bowes berhasil mengumpulkan data-data pribadi meliputi nama pengguna Facebook, alamat, serta nomor telepon dari 100 juta pengguna Facebook atau sekitar seperlima seluruh pengguna Facebook di seluruh dunia.
Daftar yang disusun Bowes memang merupakan data yang tidak disembunyikan oleh para pengguna Facebook. Namun, daftar tersebut diunggah d Pirate Bay, situs web bagi-pakai file terbesar di dunia, sehingga penyebarannya menjadi sangat cepat.
Hingga kini, sudah ada lebih dari 1000 pengguna yang telah mengunduh daftar informasi pribadi pengguna Facebook itu. Namun, Facebook agaknya tak begitu ambil pusing dengan langkah yang dilakukan oleh Bowes.
"Setiap orang yang menggunakan Facebook memiliki informasi pribadinya sendiri dan punya hak untuk menyiarkan apa yang mereka inginkan, kepada siapa mereka siarkan, dan kapan mereka siarkan," kata Facebook kepada BBC.
"Dalam hal ini informasi yang telah disetujui untuk dipublikasikan, dikumpulkan oleh seorang pakar keamanan (Ron Bowes-red) dan data-data itu juga ada di Google, Bing, atau mesin telusur lainnya, termasuk juga d Facebook," Facebook menambahkan.
Jadi, menurut Facebook, data-data yang ditampilkan pada daftar tersebut adalah data yang memang bisa diakses secara bebas di internet. "Tidak ada data pribadi yang dijebol dari Facebook."
Namun, yang patut menjadi perhatian adalah bila para pengguna Facebook yang data pribadinya terungkap, tak menyadari, karena tak mengerti bagaimana seharusnya menyetel batasan privasinya di Facebook.
Selain itu, apa yang dilakukan oleh Ron Bowes kali ini ternyata juga hanya merupakan langkah pendahuluan.
"Sejauh ini, saya hanya mengindeks pengguna-pengguna Facebook yang bisa dicari. Lain kali saya akan juga mengindeks data-data teman-teman mereka," kata Bowes, dikutip dari TechCrunch.
Kalau saja rencana Bowes kesampaian entah berapa ratus juta lagi data pengguna yang akan terpapar di publik. (hs)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda