Jakarta - Lebih banyak remaja AS yang menyatakan setuju bagi perempuan tidak menikah untuk memiliki bayi, berdasarkan survei pemerintah yang dirilis kemarin.
Laporan ini yang mungkin menjelaskan mengapa rasio kehamilan pada remaja saat ini begitu meningkat. Secara keseluruhan, remaja menggunakan pil KB dan memiliki pemahaman yang hampir sama dengan sebelumnya sesuai survei di 2002.
Namun, terdapat beberapa pengecualian dalam survei terbaru yang dilakukan Centers for Disease Control and Prevention ini. Sekitar 17% dari remaja perempuan yang melakukan hubungan seksual mengatakan bahwa mereka menggunakan metode penanggalan. Mereka menentukan waktu seksual berdasarkan hari kesuburan untuk mencegah kehamilan. Pendapat ini berkisar 11% di 2002.
Mereka juga mungkin menggunakan cara lain untuk mengontrol kelahiran di saat yang sama. “Namun ada kekhawatiran karena metode penanggalan ini hanya bekerja sekitar 25%,” kata Joyce Abma, ilmuan sosial di National Center for Health Statistics, CDC.
Survei dilakukan berdasarkan wawancara tatap muka dengan 2.800 remaja berusia 15 hingga 19 tahun di rumah mereka pada 2006 hingga 2008. Penelitian ini menemukan bahwa 42% dari remaja yang tidak pernah menikah ini ternyata melakukan seks setidaknya satu kali dalam hidup mereka.
Dari remaja ini, 98% di antaranya menggunakan metode penanggalan dan penggunaan kondom untuk pilihan yang sering dipakai. Penemuan ini memiliki hasil yang hampir sama seperti survei 2002.
Peningkatan penggunaan metode penanggalan mungkin menjadi bagian dari penjelasan soal tren terbaru mengenai rasio kelahiran pada remaja. Rasio kelahiran ini telah menurun dari 1991 hingga 2005, dan meningkat kembali pada 2005 hingga 2007. Menurun kembali di 2008, sekitar 2%, menjadi 10% dari keseluruhan total kelahiran.
“Kita menyadari bahwa terjadi penurunan mengenai perhatian soal kelahiran anak ini. Dari laporan tersebut setidak bisa diketahui alasan mereka,” kata Bill Albert, juru bicara dari National Campaign to Prevent Teen Pregnancy.
Hasil penelitian ini juga memperlihatkan sekitar 64% dari remaja mengatakan ‘setuju’ bagi perempuan tidak menikah untuk memiliki anak, meningkat dari 50% pada 2002. Lebih dari 70% dari remaja setuju soal itu, meningkat dari 65%, meskipun tampaknya pandangan perempuan ini tidak meningkat secara tajam. [mdr/inilah.com]
Home » Pendidikan » Remaja AS Andalkan Penanggalan Cegah Kehamilan
Remaja AS Andalkan Penanggalan Cegah Kehamilan
Sabtu, 05 Juni 2010Tags:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Tuliskan Komentar Anda