Home » » Harga Naik, Petani Produksi Pupuk Organik

Harga Naik, Petani Produksi Pupuk Organik

Minggu, 27 Juni 2010

MADIUN - Petani di Kabupaten Madiun mulai memutar otak untuk tetap membuat tanamannya subur. Salah satunya, dengan memproduksi pupuk organik. Itu seperti yang dilakukan Yarno dan Witoyo, warga Desa Babadan Lor, Balerejo. ''Pupuk juga sulit didapat. Padahal, kami tetap ingin untung saat panen,'' ungkap Yarno, kemarin (26/6).

Pupuk organik itu berbahan baku empon-empon yang dicampur air limbah. Baik sisa pembuatan tempe, air kelapa dan tetes tebu. Lalu, difermentasikan dengan alkohol dan cuka. Dalam setiap pemrosesan, jumlah pupuk berbahan alami yang mereka hasilkan sebanyak 180 liter. Sedangkan proses produksi hanya bisa dijalankan tiga bulan sekali. ''Karena wadahnya kurang,'' ungkapnya.

Witoyo, warga lainnya menambahkan, pupuk hasil produksinya itu sudah digunakan beberapa petani. Kualitas tanamannya dinilai lebih baik daripada hanya menggunakan pupuk kimia. Bahkan, bisa lebih menjaga keseimbangan kandungan tanah. ''Tanahnya lebih subur, saat dibajak lebih gembur,'' terangnya.

Hasil olahan pupuk itu belum diteliti di laboratorium. Itu, tentang kandungan dan unsur di dalamnya. ''Dulu sempat ada pelatihan pembuatan pupuk organik dengan menggunakan bahan baku sama. Itu yang diterapkan,'' tutur Witoyo.

Sementara itu, Ketua Kontak Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Madiun, Suharno menjelaskan, saat ini minat petani memanfaatkan pupuk organik meningkat. Salah satu penyebabnya, harga pupuk kimia naik. ''Memang seharusnya begitu (memanfaatkan pupuk organik, Red) agar tidak merusak kesuburan tanah,'' kata Suharno.

Saat ini, tambahnya, lahan pertanian di wilayahnya kritis. Lantaran, terlalu banyak diberi pupuk kimia. Maka, untuk menjaga keseimbangan unsur hara di dalam tanah, tegasnya, tidak ada cara lain selain pemanfaatan pupuk berbahan alami. Baik yang diproduksi sendiri maupun disubsidi pemerintah. (fik/irw/rdm)



Berita Terkait



0 komentar:

Tuliskan Komentar Anda

 
 

Photo Kegiatan

Demo di Kejaksaan Madiun Kota
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9
Tim Pendakian Gunung WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6 Photo 7 Photo 8 Photo 9 Photo 10 Photo 11 Photo 12
Launching WKR
Photo 1 Photo 2 Photo 3 Photo 4 Photo 5 Photo 6

Gallery


 

Komentar Pembaca

Kategori

Artikel (38) Daerah (310) Ekonomi (139) Gaya Hidup (69) Hukum dan Kriminal (388) Info Hukum (42) Internasional (336) Jagat Jungkir Balik (97) Kesehatan (112) Korupsi News (132) Lokal Madiun (190) News Update (617) Olah Raga (177) Otomotif (38) Pendidikan (79) Politik (171) Selebriti (332) Serba-Serbi (208) Techno (183) Tips (36)

Followers

Disclaimer

wakoranews.blogspot.com tidak mempunyai file hosting pada server ini. Semua isi hosting ada pada situs web pihak ketiga. wakoranews.blogspot.com tidak bertanggung jawab untuk seluruh materi web pihak ketiga baik berupa gambar atau teks dan tidak memiliki keterlibatan di download / upload, kami hanya posting materi yang tersedia di internet dan juga kami tidak merubah sumber yang menerbitkannya. Apabila ada yang keberatan, kami akan menghapus posting yang menjadi claim.

=================================================

PERHATIAN : Semua gambar yang diposting di www.wakoranews.co.ccc hanyalah ILUSTRASI apabila ada yang keberatan kami akan menghapusnya. Terima kasih